Senin, 14 Juni 2010

ilmu dan masyarakat

ILMU DAN MASYARAKAT



Pada masa lampau kedudukan ilmu pengetahuan dalam kehidu-pan sehari-hari belum dapat dirasakan. Ilmu sama sekali tidak memberikan pengaruhnya terha-dap masyarakat. Ungkapan Aristo-teles tentang ilmu “umat manusia menjamin urusannya untuk hidup sehari-hari, barulah ia arahkan perhatiannya kepada ilmu pe-ngetahuan” (Van Melsen,1987)


Dewasa ini ilmu menjadi sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari, seolah-olah manusia sekarang tidak dapat hidup tanpa ilmu pengetahuan. Kebutuhan manusia yang paling sederhana pun sekarang memerlukan ilmu, seper-ti misalnya kebutuhan ‘pangan, sandang dan papan’, sangat ter-gantung dengan ilmu, meski yang paling sederhana pun. Maka kegiatan ilmiah dewasa ini berdasarkan pada dua keyakinan:

  1. Segala sesuatu dalam realitas dapat diselidiki secara ilmiah, bukan saja untuk mengerti realitas dengan lebih baik, melainkan juga untuk menguasainya lebih mendalam menurut segala aspeknya.
  2. Semua aspek realitas membutuhkan juga penyelidi-kan primer, seperti air, makanan, udara, cahaya. Kehangatan, tempat tinggal tidak akan cukup tanpa penyelidikan itu (Van Melsen, 1987).

Dengan demikian maka ilmu pada dewasa ini mengalami fungsi yang berubah secara radikal, dari tidak berguna sama sekali dalam kehidupan praktis menjadi “tem-pat tergantung” kehidupan manusia. Penemuan-penemuan secara empiris memberikan kemungkinan-kemungkinan baru, yang ternyata ada gunanya dalam praktis. Ilmu yang semula rasional-empiris menjadi rasional - eksperimental. Dengann demikian ilmu mempunyai akibat yakni berguna dalam kehidupan masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar